Pengaruh Diabetes Terhadap Neuropati - Anda sering mengalami kesemutan, kram, kaku, bahkan mati rasa (ba’al)? Waspadalah, karena itu merupakan tanda-tanda penyakit neuropati.
Neuropati adalah penyakit akibat kerusakan sel saraf tepi. Kerusakan ini bisa terjadi pada saraf sensorik, motorik, otonom, atau campuran.
Neuropati bisa disebabkan banyak hal, tapi yang harus paling diwaspadai adalah akibat diabetes. Hampir 70 persen penyandang diabetes mengalami neuropati.
Semakin lama seseorang menderita diabetes, maka semakin meningkat terjadinya neuropati. Mengapa demikian?
Hal ini karena diabetes menyebabkan terjadinya kerusakan pada pembuluh darah halus, termasuk pembuluh darah halus yang memberikan nutrisi kepada saraf tepi.
Akibatnya saraf tepi mengalami kekurangan nutrisi dan mengakibatkan fungsi saraf tepi akan mengalami gangguan dan selanjutnya akan mengalami kerusakan.
Penyebab lainnya adalah hasil metabolisme gula darah yang berlebihan secara langsung akan merusak sistem saraf tepi.
“Apabila neuropati sudah mengenai saraf otonomnya, maka kualitas hidupnya akan turun jauh. Contohnya adalah apabila sudah memengaruhi sistem buang air kecil atau air besar jadi tidak terkontrol,” ujar dr. Manfaluthy Hakim, SpS(K), dalam talkshow #lawanneuropati bersama PT Merck di Jakarta, pada Kamis (23/3).
Orang dengan diabetes yang diberikan vitamin jauh lebih baik daripada yang tidak diberikan vitamin B.
Karena itu, pemberian vitamin neuropatik, seperti vitamin B1, B6, dan B12 pada penderita diabetes sangat dianjurkan.
Baca Juga : Kuliner Sehat: Tips Menghindari Jenis Makanan Junk Food dengan Mudah
Begitu orang baru didiagnosis diabetes, akan segera diberikan neurotropik vitamin, sebelum dia menjadi neuropati.
Ketua Umum PP PERDOSSI, Prof. Dr. dr. Moh. Hasan Machfoed, Sp.S(K), menambahkan, vitamin B bisa dikonsumsi setiap hari. Kelebihan vitamin B tidak memengaruhi ginjal karena akan dibuang melalui urin.
Neuropati adalah penyakit akibat kerusakan sel saraf tepi. Kerusakan ini bisa terjadi pada saraf sensorik, motorik, otonom, atau campuran.
Neuropati bisa disebabkan banyak hal, tapi yang harus paling diwaspadai adalah akibat diabetes. Hampir 70 persen penyandang diabetes mengalami neuropati.
![]() |
(Foto: Shutterstock) |
Semakin lama seseorang menderita diabetes, maka semakin meningkat terjadinya neuropati. Mengapa demikian?
Hal ini karena diabetes menyebabkan terjadinya kerusakan pada pembuluh darah halus, termasuk pembuluh darah halus yang memberikan nutrisi kepada saraf tepi.
Akibatnya saraf tepi mengalami kekurangan nutrisi dan mengakibatkan fungsi saraf tepi akan mengalami gangguan dan selanjutnya akan mengalami kerusakan.
Penyebab lainnya adalah hasil metabolisme gula darah yang berlebihan secara langsung akan merusak sistem saraf tepi.
Penurunan kualitas hidup
Menurut Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi PERDOSSI Pusat dr. Manfaluthy Hakim, SpS(K), dampak neuropati pada kehidupan banyak sekali, seperti menurunnya kekuatan otot motorik, impotensi, luka, hingga depresi.“Apabila neuropati sudah mengenai saraf otonomnya, maka kualitas hidupnya akan turun jauh. Contohnya adalah apabila sudah memengaruhi sistem buang air kecil atau air besar jadi tidak terkontrol,” ujar dr. Manfaluthy Hakim, SpS(K), dalam talkshow #lawanneuropati bersama PT Merck di Jakarta, pada Kamis (23/3).
Konsumsi vitamin neuropatik
Penyebab lain dari neuropati adalah kekurangan vitamin B. Nah, menurut penelitian, pada orang yang baru diabetes diberikan vitamin B yang cukup, dibandingkan orang yang tidak diberikan vitamin, ternyata perbedaannya bermakna sekali.Orang dengan diabetes yang diberikan vitamin jauh lebih baik daripada yang tidak diberikan vitamin B.
Karena itu, pemberian vitamin neuropatik, seperti vitamin B1, B6, dan B12 pada penderita diabetes sangat dianjurkan.
Baca Juga : Kuliner Sehat: Tips Menghindari Jenis Makanan Junk Food dengan Mudah
Begitu orang baru didiagnosis diabetes, akan segera diberikan neurotropik vitamin, sebelum dia menjadi neuropati.
Ketua Umum PP PERDOSSI, Prof. Dr. dr. Moh. Hasan Machfoed, Sp.S(K), menambahkan, vitamin B bisa dikonsumsi setiap hari. Kelebihan vitamin B tidak memengaruhi ginjal karena akan dibuang melalui urin.
EmoticonEmoticon